June 9, 2025

Saya enggak pernah menyangka, satu rumah tua di Bandung bisa menyimpan cerita yang terus melekat dalam ingatan banyak orang—bahkan sampai hari ini. Bukan karena arsitekturnya, bukan juga karena letaknya yang strategis, tapi karena… aromanya. Iya, bau kentang rebus di tengah malam yang katanya muncul begitu saja, tanpa sebab. Aneh memang, tapi justru itu yang bikin saya penasaran sejak dulu.


Pertama Kali Dengar Ceritanya

Dulu waktu masih kuliah di Bandung, saya sering denger teman-teman cerita soal rumah di Jalan Aceh yang katanya angker. Waktu itu saya cuma ketawa—masa iya sih, rumah bisa disebut berhantu cuma gara-gara aromanya? Tapi cerita itu nggak cuma sekali dua kali saya dengar. Dan yang bikin merinding, detailnya selalu sama: bayi yang jatuh ke panci berisi kentang mendidih. Sejak itu, katanya rumah itu enggak pernah sama lagi.


Lewat di Depan Rumah Itu…

Suatu malam saya dan dua teman sengaja lewat depan rumah itu. Penasaran, jelas. Kami datang agak malam, sekitar jam 11-an. Jalanan udah mulai sepi, cuma sesekali ada mobil lewat. Rumah itu gelap. Terkunci. Tapi entah kenapa, rasanya beda aja dari rumah-rumah kosong lainnya. Seolah ada sesuatu yang ‘diam’ di dalam.

Kami enggak denger suara bayi atau lihat penampakan aneh, tapi ada satu hal yang aneh. Di seberang jalan, ada anjing tetangga yang dari tadi diam aja. Tapi pas kami berhenti sebentar, anjing itu tiba-tiba menggonggong kenceng banget, dan nggak berhenti sampai kami jalan lagi.

Coincidence? Bisa jadi. Tapi sejak itu, saya percaya bahwa beberapa tempat memang punya ‘cerita’ sendiri yang gak bisa dijelaskan dengan logika.


Apa Sebenarnya yang Terjadi di Rumah Kentang?

Cerita yang beredar bilang, rumah itu dulunya ditinggali oleh sebuah keluarga. Suatu hari, sang ibu sedang masak kentang di dapur. Bayi yang digendong atau ditinggal sebentar entah bagaimana caranya jatuh ke dalam panci rebusan besar. Sejak kejadian itu, kabarnya rumah itu ditinggalkan, dan sejak itu pula warga sekitar mulai mencium bau kentang rebus tanpa ada yang masak.

Saya tahu, mungkin terdengar berlebihan. Tapi semua cerita horor dimulai dari sesuatu yang tampak sepele, kan?


Yang Bikin Cerita Ini “Kuat”

Beda dari cerita rumah berhantu biasa, rumah kentang ini punya ‘ikon’. Bukan suara pintu diketuk, bukan penampakan nenek tua—tapi aroma kentang. Sesuatu yang sangat membumi, tapi muncul di waktu yang tidak wajar. Mungkin itu juga kenapa banyak orang lebih cepat percaya.

Apalagi kalau kamu tinggal di Bandung. Setiap kali lewat Jalan Aceh, pasti pernah mikir: “Yang mana sih rumah kentangnya?” Dan saat kamu tahu rumahnya yang mana, pasti bawaannya ingin cepat-cepat lewat.


Sudah Pernah Diangkat ke Film

Cerita rumah kentang ini sempat diangkat ke layar lebar. Film “Rumah Kentang” yang keluar tahun 2012, dan prekuelnya “The Beginning”, memang fiksi, tapi tetap mengambil inspirasi dari kisah nyata yang beredar.

Meski versi filmnya lebih dramatis, inti ceritanya tetap satu: rumah, aroma, dan perasaan tidak nyaman yang seolah menyelimuti bangunan itu dari dulu.


Masih Berdiri Sampai Sekarang

Saya sempat cek lewat Google Maps dan kabar dari teman yang masih tinggal di Bandung. Rumah itu masih ada. Tidak ditempati, tidak dijual, dan seperti biasa: sepi. Dindingnya mulai berlumut, pagar sudah berkarat. Tapi tetap berdiri. Dan katanya, tetap menebarkan ‘aura’ yang tidak biasa, apalagi kalau kamu lewat sendirian malam-malam.


Berani Lewat Sendiri?

Beberapa teman saya cukup iseng untuk datang malam-malam dan duduk sebentar di trotoar dekat rumah itu. Beberapa ngaku ngerasa ‘dingin’ padahal malam itu lagi nggak terlalu sejuk. Ada juga yang bilang seperti ada yang mengawasi. Apakah itu sugesti? Bisa jadi. Tapi menariknya, semua orang yang datang ke sana bilang perasaan tidak enaknya hampir selalu sama.

Saya sendiri cuma sekali lewat, dan itu pun rasanya cukup. Rasanya enggak pengen ngulang, meski sebenarnya enggak terjadi apa-apa secara langsung.


Penutup: Ada Hal yang Tidak Perlu Dijelaskan

Saya nggak akan bilang kamu harus percaya. Tapi saya juga nggak akan menyuruh kamu untuk menolak semua cerita ini mentah-mentah. Kadang, ada tempat yang memang diciptakan untuk menyimpan kenangan. Ada juga yang tanpa disadari menyimpan trauma. Dan trauma, walau tidak terlihat, bisa terasa. Lewat suara. Lewat aroma. Lewat perasaan.

Rumah Kentang Bandung bukan hanya cerita seram. Ia adalah bagian dari narasi kota. Sebuah pengingat bahwa tidak semua tempat sekadar berisi tembok dan atap. Ada tempat yang menyimpan lebih dari itu. Bahkan, aroma.

Menara Saidah: Ketika Gedung Mewah Berubah Jadi Rumah bagi Misteri