Ketukan di Tengah Malam dan Boneka di Sudut Kamar: Dua Kisah Horor Pendek yang Bikin Susah Tidur
December 21, 2025

Tina baru beberapa minggu pindah ke sebuah apartemen kecil di pinggiran kota. Bangunannya tidak terlalu ramai, koridornya panjang, dan lampu lorong kadang redup seperti sengaja dibuat untuk menekan suasana. Ia memilih tempat itu karena murah, dekat tempat kerja, dan—menurut pemilik—“tenang”.

Malam itu, Tina tidur lebih cepat dari biasanya. Hari yang melelahkan membuat ia berharap bisa bangun dalam keadaan segar. Namun sekitar pukul dua dini hari, ia terbangun karena suara yang terasa sangat dekat: ketukan pelan di pintu unitnya.

Awalnya Tina mengira itu cuma angin, atau mungkin suara dari unit sebelah yang terbawa ke lorong. Apartemen tua sering punya bunyi aneh—pipa, jendela, atau dinding yang memuai. Tetapi beberapa detik kemudian, suara itu muncul lagi, lebih jelas dan teratur.

“Tok… Tok… Tok….”

Tina duduk di tepi ranjang, menahan napas. Hening. Tidak ada suara langkah. Tidak ada suara orang berbicara. Hanya ketukan yang seolah tahu ia sudah bangun.

Dengan ragu, Tina berjalan ke pintu. Ia mengintip dari lubang pengintai. Lorong kosong. Tidak ada bayangan, tidak ada orang, tidak ada gerakan. Ia menahan diri beberapa detik, memastikan matanya tidak salah melihat.

Karena penasaran, Tina membuka pintu pelan-pelan.

Koridor benar-benar kosong. Lampu lorong menyala redup. Di ujung, pintu tangga darurat tertutup rapat. Tidak ada orang yang berlari pergi. Tidak ada tetangga yang baru masuk unit. Tidak ada siapa-siapa.

Tina menutup pintu, mencoba menertawakan rasa takutnya sendiri. Ia membalik badan untuk kembali ke kamar. Tetapi baru dua langkah, bulu kuduknya berdiri.

Ada bisikan di belakangnya—dekat sekali, seperti tepat di telinga.

“Aku sudah masuk.”

Tina membeku. Tubuhnya terasa dingin. Ia ingin berbalik, tetapi kakinya tidak bergerak. Ia tidak mendengar pintu dibuka. Ia tidak mendengar kunci berputar. Tapi suara itu… nyata. Dan lebih menakutkan dari ketukan mana pun.

Saat itu juga, lampu ruang tamu yang tadi ia matikan perlahan menyala.